a.
Definisi
Vasektomi adalah cara KB permanen bagi yang sudah memutuskan
tidak ingin mempunyai anak lagi. Prinsip dari kontrasepsi pembedahan ini sama
dengan tubektomi pada perempuan yaitu menutup saluran bibit laki – laki (vas
deferens ) dengan melakukan operasi kecil pada buah zakar sebelah kanan dan
kiri. Bisa juga dilakukan tanpa pisau ( Niken Meillani, 2010).
Vasektomi adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens)
atau sebagian pipa manidengan operasi. (Ahmad Ramali, 2003).
Vasektomi atau yang biasa diidentikan dengan KB pria
adalah proses operasi sederhana untuk memotong saluran yang membawa sperma dari
kantongnya (testis) ke penis.
Ligasi pembedahan vas deferens mengakhiri saluran sperma
yang melalui vase tersebut sepenuhnya setelah sperma residu membersihkan
saluran reproduksi pria. (Barbara R.Straight, 2005).
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan
ovum dengan sperma) tidak terjadi (Saifuddin, Abdul Bakri dkk, 2006).
Vasektomi adalah operasi yang aman, dan mudah dan hanya
memerlukan beberapa menit di rumah sakit atau klinik KB yang terstandar untuk
melakukan pembedahan ringan. KB ini baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau
3 bulan pasca operasi.Sebelum waktu tersebut harus menggunakan kontrasepsi
tambahan seperti kondom. Vasektomi tidak akan mempengaruhi terhadap kemampuan
maupun kepuasan seksual.
Seperti yang terjadi dengan ovum, sperma yang diproduksi
oleh tubuh pria juga akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menyebabkan satu
penyakit atau gangguan metabolisme apapun. Ini disebabkan karena kandungan fluida banyak diserap oleh membran dalam epididimis,
dan konten lebih padat dipecah oleh makrofag merespons
dankembalidiserapmelalui aliran darah. Sperma matang di epididimis selama
sekitar satu bulansetelah meninggalkan testis Vasektomi adalah metode
kontrasepsi dengan kemungkinan gagal sedikit. Disamping itu hampir tidak ada
efek samping yang muncul setelah operasi ini. Memang beberapa orang mengeluhkan
tentang gangguan gairah seksual mereka.Tapi biasanya itu hanya bersifat
psikologis bukan gejala fisiologis. Namun bagaimanapun resiko dari vasektomi
masih ada yaitu infeksi karena operasi. Kalau ini terjadi, segeralah hubungi
dokter untuk penanganan secara seksama.
Kontrasepsi
pria yang sudah dikembangkan sejak tahun 1971 dan mulai diperkenalkan di
Indonesia tahun 1990 ini merupakan jenis kontrasepsi mantap (KONTAP), dimana
salah satu syaratnya adalah tidak ingin memiliki anak lagi dikemudian hari.
a.
Mekanisme Kerja
Oklusi vasa deferensia membuat
sperma tidak dapat mencapai vesikula seminalis sehingga tidak ada di dalam
cairan ejakulat saat terjadi emisi ke dalam vagina.
b.
Teknik vasektomi
Mula-mula kulita skrotum di daerah operasi disucihamakan.
Kemudian, dilakukan anastesi lokal dengan larutan xilokain. Anastesia dilakukan
di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas dan pada jaringan di
sekitar vas deferens. Vas dicari dan setelah ditentukan lokasinya, dipegang
sedekat mungkin dibawah kulit skrotum. Setelah itu, dilakukan sayatan pada
kulit skrotum sepanjang 0,5 sampai 1 cm di dekat tempat vas deferens. Setelah
vas deferens kelihatan, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan (harus yakin
betul, bahwa memang vas yang dikeluarkan itu), vas dipotong sepanjang 1 sampai
2 cm dan kedua ujungnya diikat. Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada
sebelah yang lain.
Seorang yang telah mengalami vasektomi baru dapat
dikatakan betul-betul steril jika dia telah mengalami 8 sampai 12 ejakulasi
setelah vasektomi. Oleh karena itu, sebelum hal tersebut di atas tercapai, yang
bersangkutan dianjurkan koitus memakai cara kontrasepsi yang lain.
Komplikasi vasektomi antara lain adalah infeksi sayatan,
rasa nyeri/sakit, terjadi hematoma oleh karena perdarahan kapilar,
epididimitis, terbentuknya granuloma.
Kegagalan vasektomi dapat terjadi oleh karena
rekanalisasi spontan, gagal mengenal dan mmotong vas deferens, tidak di ketahui
adanya anoali vas deferens misalnya ada 2 vas disebelah kanan atau kiri, koitus
dilakukan sebelum kantong seminalnya betul-betul kosong.
Sterilisasi baik pada pria maupun pada wanita makin lama
makin banyak diseluruh dunia. Diantara mereka yang mengalami tindakan, biscaya
ada yang kemudian ingin supaya kemampuan untuk menjadi hamil atau menghamilkan
dikembalikan lagi. Akhir-akhir ini dengan pembedahan yang mnggunakan mikroskop
rekanalisasi tuba falopii/vas deferens dapat dicapai lagi.
c.
Jenis-jenis Vasektomi
• Vasektomi Tanpa
Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Proses awalnya sama yaitu melakukan anastesi lokal pada
skrotum lalu dengan klem dilakukan fiksasi pada saluran sperma, kemudian dengan
forceps khusus dibuang lubang, lalu saluran ditonjolkan keluar untuk
dikeluarkan melalui lubang forceps yang sudah diperbesar, kemudian saluran
sperma dipotong dan diikat dengan benang lalu dikembalikan kedlam skrotum. Luka
di tutup dengan perban.
• Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional)
Cara ini dimulai dengan melakukan anastesi /bius lokal
pada daerah pertengahan skrotum kemudian dilakukan sayatan 1-2 cm di atasnya.
Bila sayatan sudah tampak maka saluran akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan
diikat.Hal sama akan dilakukan pada saluran sperma satunya. Kemudian luka
ditutup dengan penjahitan.
• Vasektomi semi permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan
bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan
lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat,
maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak
dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan
menghancurkan benda asing.
d.
Indikasi
§
Pasangan yang tidak
ingin lagi menambah jumlah anak.
§
Pasangan yang
istrinya sudah sering melahirkan.
§
Memiliki penyakit
yang membahayakan kesehatan.
§
Pasangan yang telah
gagal dengan kontrasepsi lainnya
Pada dasarnya indikasi untuk melakukan vasektomi ialah
pasangan suami istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia
bahwa tindakan kontrasepsi dlakukan pada dirinya.
e.
Kontraindikasi
§
Penderita hernia
§
Penderita kencing
manis (diabetes)
§
Penderita kelainan
pembekuan darah testis dan penis
§
Verikokel ( varises
pada pembuluh darah testis)
§
Penderita penyakit kulit
atau jamur di daerah kemaluan
§
Tidak tetap
pendiriannya
§
Memiliki peradangan
pada buah zakar
§
Infeksi di daerah
testis
§
Testis membesar
karena tumor
§
Hidrokokel (
penumpukan cairan pada skrotum)
§
Testis tidak turun
(kriptokismus)
§
Penyakit kelainan
pembuluh darah
Namun, sebenarnya tidak ada
kontraindikasi untuk vasektomi, hanya apabila ada kelainan lokal atau umum yang
dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, kelainan itu harus disembuhkan dahulu.
f.
Kelebihan
§ Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual dan
produksi hormon
§ Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi,
dapat digunakan seumur hidup
§ Tidak mengganggu hubungan seksual suami istri
§ Lebih aman (keluhan lebih sedikit)
§ Lebih praktis (hanya satu tindakan)
§ Lebih efektif (tingkat kegagalannya sedikit)
§ Lebih ekonomis
§ Tidak ada mortalitas
§ Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit
§ Tidak resiko kesehatan
§ Tidak harus diingat – ingat, tidak harus selalu ada
persediaan
§ Permanent
§ Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental
§ Dapat dikerjakan secara poliklinis
g.
Kerugian
§ Permanen (non-reversible) dan timbul masalah bila klien menikah lagi
§ Bila tak siap ada kemungkinan penyesalan dikemudian hari
§ Perlu pengosongan depot sperma di vesikula seminalis sehingga perlu 20 kali
ejakulasi
§ Ada nyeri / rasa tak nyaman
pasca-bedah
§ Perlu tenaga pelaksana terlatih
§ Tidak melindungi klien terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)
h.
Efek samping
§ Harus ada tindak pembedahan
§ Tidak dilakukan pada suami yang masih ingin memiliki anak
§ Kadang – kadang terasa nyeri, atau terjadi pendarahan
setelah operasi
§ Kadang timbul infeksi pada kulit skrotum apabila operasi
tidak sesuai prosedur
Vasektomi tidak memiliki efek yang bersifat merugikan.
Sperma yang diproduksi tubuh pria namun tidak bisa disalurkan karena prows
vasektomi tersebut, akan kembali diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan
metabolisme. Beberapa orang yang menggunakan vasektomi mengeluh tentang
gangguan terhadap gairah seksual mereka, tetapi itu hanya bersifat psikologis
bukan gejala fisiologis.
Efek sampingnya Vasektomi hampir tidak ada kecuali
infeksi apabila perawatan pasca operasinya tidak bagus. Vasektomi juga tidak
ada pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan hub.badan malah
beberapa kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena pengaruh dari
psikologis terhindar dari kecemasan terjadinya kehamilan dari istri.
Vasektomi hampir tidak ada efek sampingnya . Kalaupun
ada, hal tersebut disebabkan karena dari lingkungan luar bukan dari vasektomi
itu sendiri . oleh karena itu, seseorang untuk memutuskan divasektomi harus ada
persiapan baik itu fisik maupun mental dan tentunya konsultasi karena yg
dipotong/diikat adalah saluran yg mengeluarkan sel sperma bukan cairan semennya
.
i.
Kembalinya Kesuburan
Sebelum melakukan tindakan vasektomi harus
dipertimbangkan secara matang. Meskipun saluran sperma dipotong atau diikat
dapat disambungkan kembali, namun tingkat keberhasilan untuk hamil sangat
kecil.
j.
Manfaat
a.
Kontraseptif
§
Sangat efektif (0.1-0.15
kehamilan per 100 wanita) dalam tahun pertama penggunaan
§
Bersifat permanen dan segera
efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
§
Tidak mengganggu proses sanggama
§
Sesuai untuk pengguna yang
pasangannya tidak boleh hamil atau kehamilan dapat membahayakan keselamatan
jiwa wanita tersebut
§
Teknik bedah sederhana dengan
anestesia lokal
§
Tak ada efek samping jangka
panjang
§
Tak mengganggu produksi hormon
pria atau mengganggu fungsi seksual
§
Morbiditas rendah dan hampir
tidak ada mortalitas
b.
Manfaat Non Kontraseptif
§ Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
§ Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan kontrasepsi
§ Sederhana dan Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
§ Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja
§ Secara cultural sangat dianjurkan di Negara dimana wanita merasa malu untuk
ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita atau paramedis
wanita.
k.
Tempat Pelayanan Vasektomi
Pelayanan penyakit dapat diperoleh di rumah sakit dan
klinik KB yang terstandar untuk melakukan tindakan pembedahan.
l.
Persyaratan
§ Sukarela, artinya klien
telah mengerti dan memahami segala akibat prosedur vasektomi selanjutnya
memutuskan pilihannya atas keinginan sendiri, dengan mengisi dan menandatangani
informed concent (persetujuan tindakan)
§ Bahagia, artinya klien
terikat dalam perkawinan yang syah dan telah mempunyai jumlah anak minimal 2
orang dengan umur anak terkecil minimal 2 tahun
§ Sehat, melalui
pemeriksaan oleh dokter klien dianggap sehat dan memenuhi persyaratan medis
untuk dilakukan prosedur tindakan vasektomi
m.
Pembinaan
§ Sebelum klien memutuskan untuk menggunakan metode ini,
klien dijelaskan mengenai prosedur pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan, serta
menandatangani surat persetujuan.
Nasehat sebelum tindakan :
§ Tidur dan istirahat yang cukup
§ Mandi dan bersihkanlah daerah yang sekitar kemaluan
§ Pakailah celana dalam yang bersih
§ Dianjurkan makan dulu sebelum pergi ke klinik
§ Bawalah surat persetujuan dari istri yang telah
ditandatangani
§ Datang langsung ke klinik (operasi tidak bisa dilakukan
di tempat sunat)
§ Setelah dilakukan vasektomi, klien dianjurkan untuk
melakukan hal – hal seperti berikut :
1)
Istirahat
secukupnya.
2)
1 hari setelah
ooperatif, tidak bekerja berat, kemudian secara bertahap boleh bekerja seperti
biasa.
3)
Perawatan luka,
bekas luka operasi harus selalu bersih dan kering.
4)
Kalau ada keluhan,
muntah yang hebat, nyeri perut, sesak nafas, pendarahan, demam, segera kembali
ke fasilitas pelayanan terdekat.
5)
Persetubuhan boleh
dilakukan setelah 1 minggu, (setelah luka kering). Meski setelah 7 hari dapat
berhubungan dengan istri setelah pembedahan, namun pasangan tersebut harus
tetap memakai alat kontrasepsi tambahan seperti kondom selama kurang lebih 3
bulan atau 10 – 20 kali persenggamaan setelah dilakukan operasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah kehamilan akibat sisa sperma yang terdapat dalam air
mani. Sementara pasangan menggunakan kontrasepsi yang cocok. Setelah vasektomi
air mani tetap ada, tetapi tidak lagi mengandung sperma. Ini karena vasektomi
tidak sama dengan pengimbirian
6)
Tidak ada pantangan
makan.
7)
Luka yang sedang
dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik atau digaruk
8)
Boleh mandi setelah
24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan
sabun dan air
9)
Pakailah penunjang
skrotum, usahakan daerah operasi kering
10)
Jika ada nyeri,
berikan 1-2 tablet analgetik seperti parasetamol atau ibuprofen setiap 4-5 jam
11)
Hindari mengangkat
barang berat dan kerja keras untuk 3 hari
12)
Kontrol untuk
pemeriksaan diri setelah 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan dan setahun.
n.
Kegagalan
Kegagalan
vasektomi dapat disebabkan karena :
1.Rekanalisasi
spontan; hal ini tidak terjadi pada keadaan bila kedua ujung dibakar.
2.Bila
yang dipotong bukan vas eferens, misalnya pembuluh darah.
3.Ada
lebih dari satu vas deferens (duplikasi vas deferens).
4.Akseptor
telah bersetubuh dengan istri sebelum benar-benar steril.
0 komentar :
Posting Komentar