About me

Rabu, 11 April 2012

MDG's


Landasan idiil pembangunan nasional adalah Pancasila, sedangkan landasan konstitusional adalah Undang-undang Dasar 1945.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.
Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran atau aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan kesehatan. Dasar-dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan strategi serta petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan secara nasional yang meliputi:
1.                        Dasar Prikemanusiaan
2.                        Dasar Pemberdayaan dan Kemandirian
3.                        Dasar Adil dan Merata
4.                        Dasar Pengutamaan dan Manfaat
Isu Strategis
Setelah dilakukan analisis situasi kesehatan masyarakat, masalah, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman maka dapat disimpulkan bahwa isu strategis yang dihadapi adalah.
1. Kerjasama Lintas Sektor
2. Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Mutu dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
4. Pengutamaan dan Sumber Daya Pembiayaaan Upaya Kesehatan
Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan system pembiayaan yang bersifat praupaya yang sering dikenal dengan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Ketersediaan sumber daya yang terbatas, khususnya dosektor public mengharuskan adanya upaya-upaya untuk meningkatkan peran serta sector swasta khususnya dalam upaya yang bersifat penyembuhan dan pemulihan. Upaya tersebut dilakukan melaui pemberdayaan sector swasta agar mandiri, antara sector public dan swasta sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. (ilmu kesehatan masyarakat, syafrudin).
Visi Dan Misi Pembangunan Kesehatan
1.                  Visi
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic Indonesia. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai :
INDONESIA SEHAT 2015
Dengan adanya rumusan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melinduni diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata dindonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
2. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi INDONESIA SEHAT 2015, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan sebagai berikut:
(1). Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sector kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sector pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kotribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujunya INDONESIA SEHAT 2015, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan yang berwawsasankesehatan, adalah seluruh tugas yang berelemen dari system kesehatan untuk berperan sebagai penggerak utama pembanguanan nasional berwawasan.
(2). Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
(3).Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau mengandung makna bahwa salah satu tanggungjawab sector kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.
(4).Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya mengandyng makna bahwa tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga negaranya, yakni setiap individu,keluarga dan masyarakat Indonesia, tanpa meninggakan upaya menyembuhkan penyakit atau memulihkan kesehatan penderita.
Tujuan Kebijakan pembangunan Kesehatan Millennium Development Goals (MDGs) merupakan sebuah paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan, pendidikan, diskriminasi perempuan, kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit, dan perbaikan kualitas lingkungan yang akan dibahas di bab berikutnya.

ISI
a.    Pengertian MDGs
MDGs (Milenium Development Goal) adalah agenda ambisius untuk mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kehidupan yang disepakati para pemimpin dunia padaMillennium Summit pada bulan September 2000. Untuk setiap tujuan satu atau lebih target yang telah ditetapkan, sebagian besar untuk tahun 2015, menggunakan tahun 1990 sebagai patokan. Millenium Development Goals (MDGs) pada dasarnya mewujudkan komitmen internasional yang dibuat di Perserikatan Bangsa-Bangsa
Harapan baru pada tahun 2015 tercapai perubahan siginifikan  di bidang kesehatan, hal ini sebagai wujud realisasi pertemuan beberapa anggota PBB pada sekitar bulan  September 2000, dengan diikuti sebanyak 189 negara mengadakan perkumpulan dan pertemuan, dan menghasilkan sebuah deklarasi.
Deklarasi ini menghimpun kesepakatan para pemimpin dunia yang tidak pernah ada sebelumnya untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental dalam satu paket.  Dalam kesepakatannya, kemudian negara-negara anggota PBB kemudian mengadopsi tujuan pembangunan milenium (millenium developments goals). Setiap tujuan memiliki satu atau beberapa target beserta indikatornya. MDG menempatkan pembangunan manusia sebagai fokus utama pembangunan memiliki tenggat waktu dan kemajuan yang terukur.
Inti dari Millennium Declaration ini mengandung 8 item,  dimana hasil deklarasi ini diharapakan dan ditargetkan bisa terwujud sampai dengan tahun 2015 , yang kemudian 8  point ini dikenal dengan Millennium Development Goals (MDGs).

b.    Sejarah MDG
Millenium Development Goals (MDGs) pada dasarnya mewujudkan komitmen internasional yang dibuat di Perserikatan Bangsa-Bangsa Dunia pada konferensi Summits dan global sepanjang tahun 1990-an, seperti KTT Dunia untuk Anak, Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua 1990 di Jomtien, Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro, dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial 1995 di Copenhagen. Kemudian, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bulan September 2000 di New York, sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan, termasuk presiden Indonesia, sepakat untuk menandatangi Deklarasi Milenium yang diadopsi dari komitmen sebelumnya. Deklarasi Milenium inilah yang berisiMillenium Development Goals (MDGs)As a follow-up to the commitments made in the Millennium Summit, each signatory country is expected to prepare a Millennium Development Goals Report.
Millennium Development Goals (MDG) yang kalau dibahasa indonesiakan menjadi sasaran pembangunan milenium merupakan delapan tujuan dari pembangunan internasional yang ingin dicapai seluruh dunia pada tahun 2015. Delapan tujuan yang dimaksud terdiri dari (masing-masing tujuan memiliki target dan indikator):
    1.    Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
    2.    Pemerataan pendidikan dasar
    3.    Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan
    4.    Mengurangi tingkat kematian anak    
    5.    Meningkatkan kesehatan ibu
    6.    Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya   
    7.    Menjamin daya dukung lingkungan hidup
    8.    Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
MDG pada sebenarnya merupakan perwujudan hubungan global yang telah tumbuh dari komitmen dan target yang telah ditetapkan pada United Nations World Summits dan konferensi global di sepanjang tahun 1990-an. Nah, baru pada bulan September tahun 2000, sebanyak 189 negara yang sebagian besar diwakili para kepala negara menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menyatakan komitmen bahwa Negaratersebut setuju untuk mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium  Development Goals (MDG). Setiap tujuan (goal) memiliki satu atau beberapa target.
Dengan ditetapkannya target pencapaian pada 2015, maka perlu ada kerja sama dalam pencapaian target tersebut. Kerja sama yang harus tercipta antara Negara miskin dan Negara kaya. Negara miskin harus melakukan pemerintahan dengan lebih baik, dan menginvestasikan rakyatnya dengan pendidikan dan kesehatan yang baik, sedangkan Negara kaya harus mendukung negara miskin tersebut, melalui bantuan, pembebasan hutang, dan perdagangan yang lebih adil.
Laporan MDG
Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDG. Laporan MDG ini secara rinci mengulas pencapaian sasaran pembangunan, sesuai dengan indikator MDG. Laporan ini menguraikan secara sekilas tantangan yang dihadapi serta upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai berbagai sasaran MDG. Dengan demikian, laporan ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun kegiatan yang diperlukan agar sasaran MDG pada tahun 2015 dapat tercapai.
Indikator MDG
Dalam rangka mengukur pencapaian tujuan dan target MDG di atas diperlukan indicator** pencapaian. Sampai saat ini telah terdapat 48 buah indikator teknis dari MDG. Kedelapan buah tujuan beserta target dan indikator inilah yang dijadikan standard ukuran keberhasilan bagi negara-negara di dunia dalam membangun negaranya, tentunya termasuk juga di dalamnya adalah negara Indonesia.
MDG Indonesia
MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Target pencapaian rencana pemberantasan kemiskinan global di bawah program PBB yang disebut Tujuan Pembangunan Milenium MDG pada tahun 2015 tersisa enam tahun. Namun, delapan target yang menjadi sasaran masih jauh dari harapan sehingga muncul kekhawatiran target-target itu akan sulit tercapai.
Kedelapan target MDGs ini dikhawatirkan tak tercapai jika kendala seperti bencana alam terus terjadi. Selain bencana alam. Selain itu, perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan juga berpotensi jadi kendala utama. Target sulit tercapai sebenarnya juga akibat kebijakan pemerintah yang tidak difokuskan pada MDGs. Tidak optimalnya upaya pencapaian target MDGs adalah karena belum ada komitmen dan kontribusi bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, parlemen, media, dan swasta.

c. Adapun Tujuan / Sasaran MDGs
a.       Memberantas kemiskinan dan kelaparan
ü  Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari satu dollar perhari
ü  Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang kelaparan


b.      Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua
ü   Menjamin agar semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan jenjang pendidikan dasar
c.       Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan
ü   Menghapus ketidaksetaraan jender dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan di semua tingkat pendidikan pada tahun 2015
d.      Menurunkan angka kematian balita
ü  Mengurangi dua pertiga dari anka tingkat kematian anak di bawah usia lima tahun
e.       Meningkatkan kesehatan ibu
ü  Mengurangi tiga perempat dari angka tingkat kematian ibu
f.       Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
ü Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran HIV/AIDS
ü Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran malaria serta penyakit menular utama lainnya
g.      Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup
ü Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program-program di tingkat nasional serta mengurangi perusakan sumber daya alam
ü Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada air bersih yang layak minum
ü Berhasil meningkatkan kehidupan setidaknya 100 juta penghuni kawasan kumuh pada tahun 2020
h.      Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
ü   mengembangkan lebih lanjut sistem perdagangan dan keuangan terbuka yang berdasar aturan, dapat diandalkan dan tidak diskriminatif. Termasuk komitmen melaksanakan tata pemerintahan yang baik, pembangunan dan pemberantasan kemiskinan – baik secara nasional maupun internasional
ü   menangani kebutuhan khusus negara-negara yang kurang berkembang. Mencakup pemberian bebas tarif dan bebas kuota untuk ekspor mereka; keringanan pembayaran hutang bagi negara-negara miskin yang terjerat hutang; pembatalan hutang bilateral; dn pemberian bantuan pembangunan yang lebih besar untuk negara-negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan c) menangani kebutuhan khusus negara-negara yang terkurung daratan dan negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.

0 komentar :

Posting Komentar