Prolapsus uteri atau yang dikenal dengan turun peranakan adalah
(the falling of the wombs) yaitu turunnya rahim ke liang vagina,
dikenal ada gradenya 1 sampai dengan 4. Kalau sudah grade 4 maka uterus
(rahim) sudah keluar dari liang vagina. Faktor risikonya adalah karena
banyaknya anak, jenis persalinan, besarnya bobot bayi yang dilahirkan
dan kelainan kolagen (yang ini jarang). Keluhan ini biasanya terasa saat
menjelang atau sudah menopause karena jaringan makin ‘kendor’ atau ada
peningkatan pada tekanan perut misalnya batuk kronis, angkat berat.
UP adalah kerusakan segmen apikal vagina dan ditandai oleh eversi dari vagina dengan penurunan fungsi rahim.
Epidemiologi
Prevalensi tepat POP sulit untuk menentukan. Namun, diperkirakan bahwa risiko seumur hidup memerlukan setidaknya 1x operasi untuk memperbaiki inkontinensia atau prolaps adalah sekitar 11%.
Prevalensi tepat POP sulit untuk menentukan. Namun, diperkirakan bahwa risiko seumur hidup memerlukan setidaknya 1x operasi untuk memperbaiki inkontinensia atau prolaps adalah sekitar 11%.
Etiologi
Kerusakan panggul disebabkan oleh peregangan dan robeknya fasia endopelvic, otot levator dan tubuh perineum. Neuropati pudenda dan perineum parsial juga terkait dengan persalinan.Gangguan transmisi saraf ke otot-otot dasar panggul dapat mempengaruhi kerja mereka menurun, menyebabkan kendur dan peregangan. Oleh karena itu, wanita multipara berada pada risiko tertentu untuk UP. Atrofi genital dan hipoestrogenisme juga memainkan peran penting dalam patogenesis prolaps. Namun, mekanisme yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. Prolaps juga bisa terjadi akibat tumor panggul, gangguan saraf sakral, dan neuropati diabetes.
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan prolaps adalah mereka yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan intraabdomen (misalnya, obesitas, penyakit kronis, paru merokok, sembelit). Kelainan langka tertentu dalam jaringan ikat (kolagen), seperti penyakit Marfan, juga telah dikaitkan dengan prolaps genitourinari.
Kerusakan panggul disebabkan oleh peregangan dan robeknya fasia endopelvic, otot levator dan tubuh perineum. Neuropati pudenda dan perineum parsial juga terkait dengan persalinan.Gangguan transmisi saraf ke otot-otot dasar panggul dapat mempengaruhi kerja mereka menurun, menyebabkan kendur dan peregangan. Oleh karena itu, wanita multipara berada pada risiko tertentu untuk UP. Atrofi genital dan hipoestrogenisme juga memainkan peran penting dalam patogenesis prolaps. Namun, mekanisme yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. Prolaps juga bisa terjadi akibat tumor panggul, gangguan saraf sakral, dan neuropati diabetes.
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan prolaps adalah mereka yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan intraabdomen (misalnya, obesitas, penyakit kronis, paru merokok, sembelit). Kelainan langka tertentu dalam jaringan ikat (kolagen), seperti penyakit Marfan, juga telah dikaitkan dengan prolaps genitourinari.
Indikasi
Penalatalaksanaan prolapsus uteri yang sudah parah adalah bedah. Untuk pasien yang konservatif telah gagal, berbagai pendekatan bedah untuk memperbaiki POP tersedia.
Ketika merencanakan pendekatan yang tepat, ahli bedah harus mempertimbangkan resiko operasi, aktivitas coitus, dan anatomi saluran vagina.
Penalatalaksanaan prolapsus uteri yang sudah parah adalah bedah. Untuk pasien yang konservatif telah gagal, berbagai pendekatan bedah untuk memperbaiki POP tersedia.
Ketika merencanakan pendekatan yang tepat, ahli bedah harus mempertimbangkan resiko operasi, aktivitas coitus, dan anatomi saluran vagina.
Pertimbangan penting untuk membuat keputusan bedah atau nonbedah, diantaranya :
- Kondisi medis dan usia
- Keparahan gejala
- Pilihan Pasien (misalnya, pembedahan atau tidak pembedahan )
- Adanya kondisi panggul lainnya yang memerlukan pengobatan simultan, termasuk inkontinensia atau fecal
- Ada atau tidak adanya hipermobilitas uretra
- Ada atau tidak adanya neuropati dasar panggul
- Riwayat operasi panggul sebelumnya
Kontraindikasi
Kontraindikasi terhadap bedah prolaps rahim didasarkan pada komorbiditas pasien dan kemampuan untuk mentoleransi pembedahan. Pasien dengan UP ringan tidak memerlukan operasi karena mereka biasanya tanpa gejala.
Kontraindikasi terhadap bedah prolaps rahim didasarkan pada komorbiditas pasien dan kemampuan untuk mentoleransi pembedahan. Pasien dengan UP ringan tidak memerlukan operasi karena mereka biasanya tanpa gejala.
sumber : emedicine.medscape
0 komentar :
Posting Komentar