About me

Rabu, 07 November 2012

Analisa Pendahuluan Bab I



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sebagai upaya pencegahan penularan hepatitis B secara vertikal dari ibu ke bayi maka pemberian imunisasi hepatitis B pertama sedini mungkin yaitu usia 0 – 7 hari (World Health Organizations, 2001).
Negara Indonesia merupakan negara dengan tingkat prevalensi hepatitis B 2,5 % - 25 %. Persentase tersebut diambil dari persentase terendah dan tertinggi yaitu dari populasi umum 5 % - 20 %, kalangan donor darah 2,5 % - 25 %, dan dikalangan wanita hamil 3,6 % - 8,7 % (Depkes RI, 2001).
Imunisasi hepatitis B sedini mungkin setelah lahir diperlukan, mengingat sekitar 33 % ibu melahirkan di negara berkembang adalah pengidap HBsAg (Hepatitis B serum Antigent) positif dengan perkiraan transmisi maternal 40 % (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1999).
Pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi sedini mungkin menjadi prioritas program imunisasi hepatitis B. Hal ini akan memberikan perlindungan segera bagi bayi tersebut dari infeksi yang sudah terjadi (melalui penularan perinatal) berkembang menjadi kronis (Bambang Heryanto, 2002.http://www.litbang.depkes.go.id/data.php).
Imunisasi hepatitis B cukup efektif untuk mencegah penyakit hepatitis B dan juga untuk mencegah kanker hati. Vaksin ini memberikan daya lindung yang sangat tinggi (> 96 %) terhadap penyakit hepatitis B, sebagaimana telah terbukti pada berbagai percobaan klinis dari jutaan pemakainya. Bila jadwal vaksin telah dijalani selengkapnya, maka daya lindungnya akan bertahan lebih kurang selama 5 tahun, setelah itu dapat diberikan tambahan imunisasi untuk memperpanjang daya lindungnya.
Target Universal Child Immunization (UCI) dalam cakupan untuk imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, Campak, dan Hepatitis B harus mencapai 80 %, baik di tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten bahkan disetiap desa. (Satgas Imunisasi-IDAI, 2005). Target imunisasi bayi di Indonesia adalah 4.723.611 dengan hasil cakupan 1.481.050 bayi mendapat imunisasi Hepatitis B, jadi cakupan bayi adalah 31,4 %. (Ditjen. PPM-PL.Depkes Rl, 2006).
Target imunisasi bayi di Jawa Barat adalah 883.003 bayi dengan hasil cakupan 221.058 bayi, jadi persentase cakupan bayi adalah 25 % (Dinkes Jawa Barat, 2003).
Jumlah bayi di Kabupaten Garut pada tahun 2008 adalah 35.075 bayi, dengan hasil cakupan hepatitis B 0 – 7 hari sebesar 1.35 1 bayi atau 3,9 %. Di Puskesmas Citeras pada tahun 2008 target imunisasi hepatitis B pertama (0 – 7 hari) adalah 1.349 dan hasil cakupan 838 bayi mendapat imunisasi hepatitis B atau 62,1 %. Sedangkan target cakupan imunisasi di Kabupaten Garut dan Puskesmas Citeras adalah 80 %.
Tabel 1.1 Cakupan Imunisasi Hepatitis B 0 -7 hari per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008
No
Desa
Target
Cakupan
Persentase
1.
Citeras
93
79
84,4
2.
Cihaurkuning
151
68
45,0
3.
Cibunar
160
81
50,6
4.
Sukaratu
115
82
71,3
5.
Sukarasa
112
73
65,2
6.
Karangmulya
73
65
89,0
7.
Lewobaru
90
75
83,3
8.
Kutanagara
116
71
61,2
9.
Sanding
179
76
42,5
10.
Sukajaya
87
55
63,2
11.
Bunisari
80
56
70,0
12.
Mekarmulya
93
57
61,3
Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi : 1) Perilaku, merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya; 2) Sikap, merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup; 3) Pengetahuan adalah penggunaan pikiran dan penalaran logika serta bahasa yang merupakan suatu hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan suatu objek tertentu (Penelitian Muhammad Ali, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2003).
Pengetahuan merupakan suatu hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan sesuatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui proses melihat, mendengar selain itu melalui pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan formal dan non formal (Notoatmodjo, 2003). Sehingga pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B dapat mempengaruhi terhadap cakupan imunisasi hepatitis B.
Survey pendahuluan dilakukan pada ibu yang memiliki balita 3 bulan sampai15 bulan sebanyak 20 orang di desa Cibunar pada tanggal 15 April 2009 dengan mengajukan pertanyaan, “Apakah ibu mengetahui tentang imunisasi hepatitis B ?”. hasilnya adalah 7 ibu mengetahui tentang imunisasi hepatitis B, dan 13 ibu menjawab tidak tahu serta belum begitu paham tentang imunisasi hepatitis B.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi terhadap cakupan Imunisasi Hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data hasil cakupan imunisasi hepatitis B yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut serta Puskesmas Citeras penulis menemukan masalah cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 7 hari, sehingga menimbulkan pertanyaan “Adakah pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008 ?”.

C. Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
2.    Tujuan Khusus
A.    Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita 4 bulan sampai 15 bulan tentang imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras
B.    Untuk mengetahui gambaran cakupan imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras
C.    Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita 4 bulan sampai 15 bulan terhadap cakupan imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
D.    Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dan menambah pengalaman dalam hal melakukan penelitian serta dapat menerapkan metodologi penelitian
2.    Bagi Tempat yang Diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi Puskesmas Citeras dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 7 hari.
3.    Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta memberi motivasi bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengetahuan akan imunisasi.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi :
1.    Ruang Lingkup Materi
Pengaruh pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
2.    Ruang Lingkup Responden
Ibu yang memiliki anak umur 4 bulan sampai 15 bulan di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
3.    Ruang Lingkup waktu
Penelitian dimulai dari 1 Mei – 1 Juni 2009.
4.    Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Citeras.















Analisa bab 1 pendahuluan proposal penelitian
a.      Latarbelakang masalah
Menurut saya penulisan latar belakang dalam proposal penelitian ini sudah baik karena berisi penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan. Selain itu sudah berisi dampak seperti pada paragraf 2 : “Negara Indonesia merupakan negara dengan tingkat prevalensi hepatitis B 2,5 % - 25 %. Persentase tersebut diambil dari persentase terendah dan tertinggi yaitu dari populasi umum 5 % - 20 %, kalangan donor darah 2,5 % - 25 %, dan dikalangan wanita hamil 3,6 % - 8,7 % (Depkes RI, 2001).”
Di dalam latar belakang proposal ini juga telah diuraikan fakta yang melatarbelakangi penelitian ini adalah hasil penelitian sebelumnya. Disamping itu mencantumkan fakta berupa data pendukung yang berasal dari Depkes RI mengenai tingkat prevalensi hepatitis, cakupan imunisasi hepatitis B di Jawa barat pada tahun 2003, di kabupaten Garut dan di puskesmas CIteras pada tahun 2008.
Penyusunan data dalam latar belakang proposal ini sudah berpola piramida terbalik, seperti yang ada dalam paragraf 6 sampai dengan paragraf 8. Di dalam proposal itu disusun data target cakupan imunisasi dari mulai dari Universal Child Immunization (UCI), di Indonesia, di Jawa barat, Kabupaten Garut, dan terakhir data target cakupan di puskesmas Citeras.
Penggunaan literatur cukup baik karena kebanyakan sudah menggunakan referensi 5 tahun ke belakang dari penulisan proposal penelitian ini, yaitu menggunakan literatur tahun 2003-2006, namun masih ada yang penggunaan literatur tahun 1999, sebaiknya penulis mengupayakan penggunaan buku-buku terbitan terbaru.
Selain itu sudah meramifikasi masalah karena dalam latar belakang ini masalah sudah dianalisa terkait dengan rumusan masalah yang akan di rumuskan.
b.      Rumusan Masalah
Kesenjangan di dalam rumusan masalah ini ditunjukan dengan tingkat prevalensi Hepatitis B di Indonesia dan cakupan imunisasi Hepatitis B. Namun seharusnya di cantumkan pula tingkat prevalensi hepatitis B di puksesmas citeras.

Aspek Formulasi
Dalam penulisan rumusan masalah sudah baik, karena sudah dalam bentuk pertanyaan, seperti yang ada dalam proposal penelitian ini : “Adakah pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008 ?”.

c.       Pertanyaan Penelitian
Dalam proposal ini tidak dijelaskan mengenai pertanyaan penelitian, seharusnya dicantumkan pula pertanyaan penelitiannya.

d.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam proposal ini disajikan dengan baik karena berisi hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitiannya sudah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam Tujuan umumnya menggambarkan rumusan yang ingin dicapai secara umum dan dalam tujuan khususnya menggambarkan tujuan spesifik yang ingin dicapai. Selain itu, sudah cukup sistematis dan sesuai judul penelitian dan rumusan masalah.
e.       Manfaat Penelitian
Dalam manfaat penelitian sudah baik karena sudah menyajikan manfaat bagi peneliti, bagi tempat yang diteliti dan bagi ilmu pengetahuan. Dan jika ditinjau dari nilai kegunaan rumusan masalah ini sudah terbukti benar, maka hasil penelitiannya dapat bernilai aplikatif, misalnya untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap imunisasi hepatitis B.

f.        Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam proposal penelitian ini sudah baik karena di jelaskan bagimana ruang lingkup materinya, ruang lingkup responden, ruang lingkup waktu dan ruang lingkup tempatnya. Tetapi, dalam proposal penelitian ini tidak disebutkan mengenai jenis penelitian yang digunakan.

0 komentar :

Posting Komentar