Kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan :
1)
Satu kali pada triwulan pertama.
2)
Satu kali pada triwulan kedua.
3)
Dua kali pada triwulan ketiga. (Yeyeh, 2009)
Menurut Prawihardjo (2009) pelayanan / standar minimal dalam asuhan kehamilan "10T", meliputi
:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi
badan
Pertambahan berat badan yang normal
pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI) dimana metode ini menentukan
pertambahan berat badan optimal selama masa kehamilan. Total peningkatan berat
badan pada kehamilan yang normal yaitu 11,5 – 16 kg. (Yeyeh, 2010). Sedangkan menurut Kusumahati (2012)
peningkatan BB selama hamil 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5kg. Pertambahan berat
badan ibu selama kehamilan mempengaruhi berat badan bayi.
2)
Ukur
tekanan darah
Tekanan
darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa
kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada
saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.
3) Nilai status gizi ( ukur lingkar
lengan atas )
4) Ukur tinggi fundus uteri
Apabila
usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi
apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc donald yaitu dengan
cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
kemudian ditentukan sesuai rumusnya (Yeyeh, 2009).
5) Tentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin ( DJJ )
6) Skrining status imunisasi tetanus
dan berikan imunisasi tetanus toksoid, (bila di perlukan)
Pemberian
imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umunya diberikan 2 kali saja, imusisasi
pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4
minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk
program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil, yaitu :
a)
TT1 :
pada kunjungan antenatal pertama, perlindungan 80%
b)
TT2 : 4
minggu setelah TT1, perlindungan 3 tahun, 95%
c)
TT3 : 6
bulan setelah TT2, perlindungan 5 tahun, 99%
d) TT4 : minimal 1 tahun setelah TT3,
perlindungan 10 tahun, 99%
e)
TT5 : 3
tahun setelah TT4, perlindungan seumur hidup
Artinya apabila
dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung dari tetanus neonatorum. ( Sulistyawati, 2009)
7) Pemberian tablet zat besi, minum 90
tablet selama kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe)
adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar
hemoglobin. Ibu hamil dianjurkan meminum tablet zat besi yang berisi 60 mg/hari
dan 500 µg (FeSO4 325 mg) . Kebutuhannya meningkat secara signifikan pada
trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Tablet Fe dikonsumsi minimal 90
tablet selama kehamilan, sebaiknya tidak minum bersama teh atau kopi karena
akan menganggu penyerapan (Pantikawati, 2010).
8)
Tes
laboratorium ( rutin dan khusus )
9) Tata laksana kasus
10) Temu wicara (konseling), termasuk
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan.
(Depkes, 2010).
0 komentar :
Posting Komentar