About me

Kamis, 29 Mei 2014

SAP Deteksi Dini terhadap Komplikasi ibu dan janin



SATUAN ACARA PERKULIAHAN

A.      Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah                            :  Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)
Kode Mata kuliah                   : Bd.301
Beban Studi                            : 4 SKS
Pokok Bahasan                         : Melaksanakan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin
Sub Pokok Bahasan                : Deteksi Dini Kehamilan Trimester II
Program studi/Semester          : D III Kebidanan / Semester II
Waktu                                     : 15 Menit
Pertemuan Ke-                        : 1
Hari / Tanggal                         : Sabtu, 15 Februari 2013
Dosen                                     :

B.       TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM / STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami deteksi dini kehamilan trimester II.
C.      TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS / KOMPETENSI DASAR
Pada akhir pembelajaran ini mahasiswa mampu untuk :
1.      Menjelaskan deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan.
2. Menjelaskan Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan trimester II.
D.      INDIKATOR KOMPETENSI
1.      Mampu mendeteksi dini bahaya dan komplikasi kehamilan trimester II.
2.      Mampu menjelaskan Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan trimester II.
E.       POKOK-POKOK MATERI
1.    Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan.
2. Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan trimester II.
F.       KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap Kegiatan
Kegiatan Pengajar
Kegiatan Mahasiswa
Metode Pengajaran
Media dan alat pengajaran
Pendahuluan (2 menit)
a.       Memberi salam dan perkenalan
b.      Menginformasikan pokok materi yang akan disampaikan
c.       Menjelaskan tujuan mempelajari materi yang akan disampaikan
d.      Menjelaskan relevasi pokok bahasan dengan profesi kebidanan
Menjawab salam
Memperhatiakn


Memperhatikan



Memperhatika
Ceramah tanya jawab
Infokus/laptop
Penyajian (10 menit)
1.      Menjelaskan deteksi dini kehamilan trimester II, Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan trimester II.
2.      Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya
3.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa lain untuk menjawab
Memperhatikan







Bertanya


Sumbang saran
Menyimpulkan
Ceramah tanya jawab
Infokus/laptop
Penutup
( 3 menit )

1.    Mengevaluasi mahasiswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan berhubungan dengan materi yang telah disampaikan.
2.      Menyimpulkan perihal materi yang telah disampaikan
3.    Menginformasikan kepada mahasiswa tentang materi yang akan disampaikan berikutnya
4.    Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam penutup
Menjawab pertanyaan




Memperhatikan


Memperhatikan



Menjawab salam


Tanya jawab





Ceramah


Ceramah



Ceramah


G.      ALAT DAN MEDIA
Media/Alat           : LCD Proyektor
H.      EVALUASI
SOAL
1.    Apa yang dimaksud dengan deteksi dini resiko kehamilan ?
2.    Apa saja Tanda Bahaya kehamilan pada Trimester II ?
JAWABAN
1.    Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal.
2.    Tanda bahaya kehamilan Trimester 2 diantaranya;
a.    Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
b.    Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
c.     Perdarahan hebat
d.   Pusing yang hebat
e.    Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
f.     Gerakan Janin Berkurang
g.    Kejang
h.    Demam tinggi

I.       REFERENSI
1.      Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
2.      Meiliya Eni. 2009. Buku Saku Bidan. EGC : Jakarta.
3.      Mitayani.2009. Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta: Salemba Medika.
4.      Saifuddin Abdul Bari. 2007. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
5.      Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.

J.      LAMPIRAN
-          Materi
-          Power point
-          GBPP
-          Silabus







Lampiran 1
URAIAN MATERI

DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYAKIT
PADA IBU HAMIL TRIMESTER 2

1. Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan
A. Pengertian
Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan
yang dilakukan untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadI selama kehamilan ibu secara dini.
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah.
B. Deteksi Dini dalam Kehamilan
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada
penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah.
Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahaya
dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH (Maternal and Neonatal Health Program) :
a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.
b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi
persalinan.
c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi komplikasi.
d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan.

Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan :
a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.
c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan:
a. Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
b. Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut (Soenardi, 2006).

Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terhadap komplikasi kehamilan:
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.
b. Informasi
Menurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatan mempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karena tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.
c. Budaya
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang juga
dipengaruhi oleh faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
d. Sosial Ekonomi
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) faktor ekonomi juga berpengaruh
terhadap seseorang dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Status
ekonomi keluarga juga berperan bagi seseorang dalam mengambil
keputusan bertindak termasuk tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan.

C.  Akibat yang akan terjadi
Pengenalan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan harus secara
dini dan ditangani dengan benar. Tiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi (Rochjati, 2003). Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Kematian tersebut merupakan dampak komplikasi kehamilan utama yang sama yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dan abortus. Banyak kematian neonatal merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran
yang buruk (WHO, 2004).

2. Tanda Dini Bahaya/Komplikasi Trimester II
Trimester II adalah usia kehamilan > 22 minggu. Tanda Bahaya   Kehamilan Trimester II meliputi:
a.      Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
      Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
      Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan.Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut.
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1)  Penanganan Umum
·         Istirahat cukup,
·         Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak,
·         Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
2)      Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
b.      Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
 Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
1)  Penanganan Umum
·      Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
·      Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
·      Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
·      Mengobservasi tidak ada infeksi
·      Mengobservasi tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2)      Komplikasi
·      Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
·      Tanda tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
·      Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
c.  Perdarahan hebat
d.  Pusing yang hebat
e. Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1)      Penanganan Umum
·      Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
·      Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2)      Komplikasi
a)      kejang
b)      eklamsia
f. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama persalinan.
1)      Penanganan Umum
·      Memberikan dukungan emosional pada ibu
·      Menilai denyut jantung janin (DJJ)
2)      Komplikasi
 Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress .
g.      Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
a.  Penanganan
·      Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah.
·      Bebaskan jalan nafas.
·      Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur.
·      Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b. Komplikasi
   Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
h.      Demam Tinggi










Lampiran 2
SOAL EVALUASI
3.      Apa yang dimaksud dengan deteksi dini resiko kehamilan ?
4.      Apa saja Tanda Bahaya kehamilan pada Trimester II ?

JAWABAN
3.      Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal.
4.      Tanda bahaya kehamilan Trimester 2 diantaranya;
i.        Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
j.        Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
k.       Perdarahan hebat
l.        Pusing yang hebat
m.    Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
n.      Gerakan Janin Berkurang
o.      Kejang
p.      Demam tinggi

0 komentar :

Posting Komentar